tag:blogger.com,1999:blog-64936030139186774872024-03-12T21:15:48.762-07:00Usaha Pupuk Organikverdianhttp://www.blogger.com/profile/07896261867726094615noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-6493603013918677487.post-68918571235687110372011-10-27T10:26:00.000-07:002011-10-27T11:03:18.501-07:00Peluang Bisnis Pupuk Organik<span style="color: rgb(51, 102, 255);font-size:130%;" ><span style="font-family:trebuchet ms;">Usaha Baru Produksi Pupuk Organik</span></span><br /><div class="post-header"> </div> <span style="font-size:130%;"></span> <div style="text-align: justify;"><span style="font-size:130%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/TPrX04KVd3I/AAAAAAAAG1M/SB3Pcmeeons/s1600/Membuat+Kompos-2+%252854%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/TPrX04KVd3I/AAAAAAAAG1M/SB3Pcmeeons/s200/Membuat+Kompos-2+%252854%2529.jpg" width="200" border="0" height="138" /></a><span style=";font-family:arial;font-size:130%;" ><span style="font-size:small;"></span><span style="font-size:small;"></span></span></span><span style=";font-family:arial;font-size:130%;" ><span style="font-size:small;"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:130%;"><span style="font-size:130%;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/TPrWyAXDzdI/AAAAAAAAG08/byIBElzTD7I/s1600/Proses+Kompos000.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/TPrWyAXDzdI/AAAAAAAAG08/byIBElzTD7I/s200/Proses+Kompos000.jpg" width="200" border="0" height="158" /></a></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><span style="font-size:85%;">Masalah, dilihat pihak lain seringkali justru adalah berkah. Sampah di perkotaan, yang di Indonesia di dominasi oleh jenis organik, dimanfaatkan menjadi pupuk organik karena penguasaan teknologi atas pengelolaan sampah dan material organik kini telah memungkinkan memenuhi kelayakan ( ekonomi, sosial dan lingkungan) diusahakan pada level skala kecil. Membuat pupuk organik pada lok</span>asi di sumber sampah berada dengan<span style="text-decoration: underline;"> paket biophoskko</span><a href="http://www.kencanaonline.com/online/index.php?cPath=41" style="color: blue;"> </a>akan lebih menguntungkan dilakukan sebagai unit usaha berdampingan dengan usaha lainnya. Salah satunya adalah usaha jasa kebersihan, yakni pelayanan kebersihan suatu mall, kantor pemerintahan, kawasan maupun jasa kebersihan (cleaning services) gedung lainnya.<br /></span></span><span style="font-size:130%;"><span style=";font-family:Times,";" >Industri </span></span><span style="font-size:130%;"><span style=";font-family:Times,";" >pembuatan <span style="text-decoration: underline;">pupuk organik</span> dengan menggunakan bahan baku berasal dari sampah dan limbah organik dari tempat yang justru memiliki sampah sebagai masalah, sama artinya dengan suatu kegiatan produksi tanpa </span></span><span style="font-size:100%;"><span style=";font-family:Times,";" ><span style="font-size:130%;">biaya bahan baku, karena sampah dan limbahnya memang berharga nol atau bahkan negatif. Harga negatif adalah, ketika usaha pembuatan pupuk organik menggunakan sampah dan limbah sebagai bahan baku, pemilik sampah yang harus membayar berupa retribusi kebersihan atau typing fee.</span> </span>Merobah biaya menjadi pendapatan dapat dilakukan oleh pengusaha jasa kebersihan ketika sampah dan limbah yang harus dibuangnya dijadikan bahan baku proses produksi, atau mengubahnya menjadi material baru yang memberi kemanfaatan secara ekonomi. Penggabungan usaha jasa kebersihan dengan produksi pupuk organik telah menjadi usaha baru.</span><h3 style="color: rgb(51, 51, 255);" class="post-title entry-title"> <span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span style="text-decoration: underline;">Peluang Bisnis Pupuk Organik</span></span><br /></h3> <div class="post-header"> </div> <div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/SWmJo6YeTSI/AAAAAAAAEjc/LcIwf6LQXuw/s1600-h/bioorganik2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289910573283036450" src="http://1.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/SWmJo6YeTSI/AAAAAAAAEjc/LcIwf6LQXuw/s200/bioorganik2.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; height: 200px; width: 195px;" width="195" border="0" height="200" /></a><span style="font-size:85%;">Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk. Bisa dibuat curah,tablet pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya. Salah satu bentuk yang banyak dipakai adalah granul. Membuat pupuk granul sebenarnya tidak terlalu sulit. Secara garis besar pupuk granul dapat dibuat dengan cara seperti di bawah ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span id="more-32"></span></span></div><h3 style="text-align: justify;"><br /></h3><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Pengeringan Bahan</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari pupuk kandang. Tapi perlu diingat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah ‘matang’ bukan yang baru keluar dari binatangnya. Bisa juga menggunakan kompos, baik kompos dari limbah pertanian, kompos dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Langkah pertama adalah pengeringan. Kompos ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer). Kadar air kompos kering kurang lebih <20%.></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://isroi.wordpress.com/2008/02/21/membuat-pupuk-organik-granul/rotary-dryer/" rel="attachment wp-att-33" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" title="rotary dryer"><img alt="rotary dryer" src="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/rotarydryer.jpg" width="200" height="149" /></a><span style="font-size:85%;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Rotary dryer untuk mengeringkan kompos/pupuk organik.<br />Diamater alatnya kurang lebih 150 cm dan panjang 9 m.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><br /></h3><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Penggilingan dan Pengayakan</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Kompos yang sudah kering kemudian digiling dengan mesin giling. Atau ditumbuk saja juga bisa. Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80 mesh. Biasanya aku memilin 100 mesh. Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat penggiling.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><br /></h3><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Penambahan Bahan-bahan Lain</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan beberapa bahan lain. Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K, atau hara mikro lainnya. Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang pertumbuhan tanaman. Apabila memungkinkan dapat pula ditambahkan dengan <a href="http://www.kencanaonline.com/online/product_info.php?cPath=32&products_id=334" style="color: rgb(0, 0, 153); font-weight: bold;">mikroba-mikroba</a>. Cuma tidak semua mikroba bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul. Banyaknya bahan yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Jenis dan dosis ini merupakan ‘rahasia perusahaan’ masing-masing. Ibaratnya masakan, jenis masakan bisa sama tetapi ‘ramuannya’ bisa berbeda-beda untuk setiap koki.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Granulasi</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul. Granul dapat dibuat dengan berbagai cara. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa. Biasanya digunakan cara ini untuk membuat contoh granul skala kecil. Bahan yang diperlukan sekitar 300 gr - 500 gr. Caranya, bahan dimasukkan ke dalam nampan, tambahakan air + perekat (jika perlu). Kemudian nampan digoyang-goyang sampai terbentuk granul. Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penambahan air/perekat. Jumlahnya harus pas, tidak boleh berlebih atau terlalu sedikit. Di sinilah seni-nya membuat granul.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Alat lain yang juga dapat digunakan untuk membuat granul adalah moleh pengaduk semen. Alat ini biasa digunakan oleh para tukang batu untuk membuat rumah dan dapat diperoleh di toko-toko penjual alat bagunan. Prinsip kerjanya sama seperti cara di atas. Pertama masukkan bahan ke dalam moleh. Hidupkan mesinnya. Sambil diputar-putar, masukkan air sedikit demi sedikit ke dalam molen hingga terbentuk granul. Setelah granul terbentuk, isi molen dapat dituang.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/molen.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" title="molen"><img alt="molen" src="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/molen.jpg" width="200" height="130" /></a><span style="font-size:85%;"><br />Pembuatan granul dengan molen.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Alat lain yang khusus dibuat untuk granulasi adalah pan granulator. Alat ini berbentuk piringan yang berputar. Prinsip kerjanya sih masih sama dengan cara nampan di atas. Ukuran piringan bisa bermacam-macam. Kami memiliki pan granulator ukuran kecil dengan diameter 1 m dan ada juga yang berukuran 2.5 m. Cara kerjanya sama seperti yang telah disebutkan di atas.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://isroi.wordpress.com/2008/02/21/membuat-pupuk-organik-granul/pan-granulator-kecil/" rel="attachment wp-att-164" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" title="pan granulator kecil"><img alt="pan granulator kecil" src="http://isroi.files.wordpress.com/2008/03/dscn1785.jpg" width="200" height="150" /></a><span style="font-size:85%;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Pan granulator ukuran kecil yang kami gunakan untuk percobaan atau membuat prototipe pupuk organik. Diameter piringan kurang lebih 1 m.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/pangranulator.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" title="pan granulator"><img alt="pan granulator" src="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/pangranulator.jpg" width="200" height="107" /></a><span style="font-size:85%;"><br />Pan granulator ukuran besar di salah satu pabrik pupuk organik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Setelah granul terbentuk, granul ini perlu diayak untuk mendapatkan ukuran granul yang seragam. Ukuran ayakan tergantung pada ukuran granul yang akan dibuat.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/granul.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" title="pupuk organik granul"><img alt="pupuk organik granul" src="http://isroi.files.wordpress.com/2008/02/granul.jpg" width="200" height="172" /></a><span style="font-size:85%;"><br />Pupuk organik granul</span></div><h3 style="text-align: justify;"><br /></h3><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Pengemasan</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Langkah berikutnya adalah pengemasan pupuk granul. Ukuran kemasan bisa bermacam-macam. Kemasan-kemasan kecil bisa berukurang 1 kg, 5 kg, atau 10 kg. Kemasan juga bisa menggunakan karung dengan ukuran 25 - 30 kg. Kemasan biasanya terdiri dari dua bagian, bagian luar dan bagian dalam (inner). Kemasan bagian luar diberi merek/nama/logo perusahaan.</span></div><br /></div>verdianhttp://www.blogger.com/profile/07896261867726094615noreply@blogger.com0